17 Jan 2013

Harajuku style


HARAJUKU adalah sebutan populer untuk kawasan di sekitar Stasiun JR Harajuku, Distrik Shibuya, Tokyo. Kawasan ini terkenal sebagai tempat anak-anak muda berkumpul. Lokasinya mencakup sekitar Meiji Jingu, Taman Yoyogi, pusat perbelanjaan Jalan Takeshita (Takeshita-dori), departement store Laforet, dan Gimnasium Nasional Yoyogi. Harajuku bukan sebutan resmi untuk nama tempat, dan tidak dicantumkan sewaktu menulis alamat. Sekitar tahun 1980-an, Harajuku merupakan tempat berkembangnya subkultur Takenoko-zoku. Sampai hari ini, kelompok anak muda berpakaian aneh bisa dijumpai di kawasan Harajuku.

Cara berpakaian mereka memang ‘nabrak’ atau bahasa mudahnya 'GAK NYAMBUNG' dari baju, celana, kaos kaki, sepatu, sampai hiasan rambut(biasanya rambut mereka dicat, entah itu pirang, merah, kuning, orange, sampai biru dan ungu) dan banyak sekali ‘aneh-aneh’ di rambutnya misalnya dikuncir 3, 4, 5-9…
Merasa familiar dengan rambut warna-warni ini..? Ya! Banyak sekali artis-artis di Indonesia yang suka ber-Harajuku Style.  

Untuk lebih memudahkan penerjemahanya apa itu Harajuku, lebih baik kita sebut: Fashion Street ala Harajuku ^^v

Contoh Harajuku :
  1. Lolita, ini adalah gaya klasik harajuku. Penampilan gaya Lolita ini mirip dengan boneka eropa. Gaya yang diadaptasi dari gaya-gaya yang populer pada abad pertengahan seperti gaya anggota kerajaan Marie Anttoinette dari Prancis ataupun gaya Juliet dari karya roman Romeo dan Juliet milik Shakespeare. Gaya ini cenderung bersifat dewasa dengan tampilan berbagai motif bunga, warna-warna mati, serta setelan yang pas-tubuh. Warna-warna yang digunakan biasanya putih, putih kuno, pink, burgundy, biru, coklat, dan hitam. Gaya Lolita klasik juga menggunakan berbagai macam aksesoris pelengkap berupa ikat kepala, hiasan bunga atau topi mini di kepala, dan tas tangan. Contoh Classic Lolita :
  1. Gothic & Gothic Lolita, ini adalah gaya klasik harajuku. Gaya Gothic sendiri biasanya bernuasa hitam dan kelam. Sedangkan Gothic Lolita adalah mengenakan busana perpaduan antara gaya lolita dengan gothic, feminime, dan elegant. Penampilan gaya Gothic Lolita ini sepertinya mirip dengan boneka Victoria. Contoh Gothic & Gothic Lolita :
  1. Gaya Lolita lain, masih banyak perkembangan dari dari gaya lolita ini. Diantaranya Sweet Lolita, Punk Lolita, Wa Lolita, Oji Lolita, dan lain-lain. Contoh :
  1. Visual Kei, ini adalah ciri dari japanese rock (fashion ala punk, gothic, sampai heavy metal) dengan model rambut eksentrik, dan dipadu dengan berbagai aksesoris, make up, dan tindik (konsultasi dengan orang tua anda mengenai tindik). Beberapa Japan rock band yang sering memberi inspirasi adalah Malice Mizer, Versailles, dsb. Contoh Visual Kei :
  1. Cosplay, walaupun menggunakan bahasa inggris, sebutan ini munculnya di Jepang, berasal dari kata costume dan play. Lidah Jepang menyebutnya 'kosupure' ini adalah gaya busana yang terinspirasi dari tokoh game, tokoh anime, atau tokoh kartun favorit anda. Contoh Cosplay :
  1. Decora style, yaitu style dengan perpaduan warna yang ngejreng, flamboyant, dengan berbagai pernik aksesoris dari kepala sampai ujung kaki. Rasanya jenis ini paling seru, paling berwarna, dan paling ramai ^^. Bahkan saking banyaknya aksesoris yang dipakai, setiap saat bergerak, semua aksesoris tersebut akan berbunyi secara bersamaan.
  1. Kawaii, artinya adalah cute, ini merupakan gaya anak-anak yang riang atau ceria. Anda bisa mengambil inspirasi dari tokoh anime, mainan, warna-warna pastel dan sebagainya. Jika Lolita lebih menonjolkan sisi 'seperti' boneka, maka Kawaii lebih menonjolkan sisi anak-anak yang 'cute', 'imut', 'menggemaskan'. Contoh Kawaii :
  1. Ganguro, cirinya adalah fashion dengan warna-warna cerah, rok mini, gelang, kalung, lipstick dengan warna putih, eye shadow, dan rambut yang di bleaching dengan warna abu, silver, orange, atau dicat warna putih, pirang, coklat gelap atau warna coklat yang sangat pucat, biasanya dilengkapi dengan jepit rambut berbentuk bunga sepatu.- Ciri utama ganguro yg nggak kalah penting adalah warna kulit yg dibuat gelap ky terbakar matahari, tapi bagian matanya menggunakan tata rias cerah menggunakan warna yang kontras.  Mereka biasanya mengenakan rok mini, platform shoes (sepatu hak tinggi-tebal; panjang sampai ke lutut) dan gelang-gelang besar dalam jumlah banyak, serta berbagai macam cincin dan kalung.Cewek-cewek Ganguro biasanya ditemani oleh sekelompok kecil orang yang disebut dengan ‘Ganguro Gal’ untuk memamerkan hp mereka dengan tempelan berbagai stiker purikura. Dalam bahasa Jepang, purikura (singkatan dari purinto kurabu) merupakan foto diri yang dibuat secara instant dalam suatu photo-box, bukan hasil cetakan studio foto. Contoh Ganguro :
  1. Wamono, yaitu gaya memadukan antara busana barat dengan gaya tradisional jepang. Contoh Wamono :
  1. Elegant Gothic Aristrocrat (EGA) Gaya dari Elegant Gothic Aristrocrat berdasarkan pada konsep ‘androgyny’, dan seringkali menjadi pakaian yang identik bagi baik kaum laki-laki maupun perempuan. Androgyny merupakan istilah diturunkan dari kata Yunani άνδρας (andras, berarti laki-laki) dan γυνή (gyne, berarti perempuan); dapat didefinisikan sebagai dua konsep yang memadukan/mencampurkan laki-laki & perempuan. Pakaiannya terbatas pada warna hitam, putih, dan warna-warna gelap lain. Kesan paling utama dapat dilihat dari kemewahan serta kesederhanaan di mana baju bermotif garis biasanya sederhana dan ketat, dengan celana atau rok panjang. Dengan demikian gaya EGA sangat kontras dengan gaya Lolita. Tetapi tetap saja make-up yang gelap dan tebal juga dipakai di dalam kedua gaya tersebut. Contoh Elegant Gothic Aristocrat :
  1. Hanya segitu? Tidak! Kalau kamu kreatif, kamu boleh memadukan berbagai style diatas untuk menjadi gaya otentik harajuku ala kamu ^__^b  Misalnya, kombinasi Kimono dan Gothic style ^__^




---------------------------------------------------
Gaya  Style lain
Di jalan Harajuku Jepang masih ada gaya lain yang sering berlalu-lalang namun saya gak masukin kedalam jenis gaya Harajuku. Yaitu Kogal dan Shibuya Style.

KOGAL
Dikenal sbg para stylisth yang menghabiskan uang mereka untukk fashion. Gaya busana dengan sepatu boot, rok mini, dan rambut yang berwarna kuning atau coklat, dan aksesoris dari merek terkenal.Lebih cocok disebut gaya hidup, karena mereka menyukai menghabiskan uang mereka untuk menggunakan fashion merek ternama, make-up di salon, menggunakan asesoris dengan merek terkenal dan menggunakan gadget2 terbaru dalam kesehariannya. Ketika mereka menggunakan seragam sekolah, mereka memasang beberapa aksesoris mewah ditambah dengan ciri khasnya adalah kaus kaki yang longgar (lebih tepatnya : seperti longgar)

Kogal biasanya dicirikan dengan wanita muda yang menghabiskan pendapatan mereka untuk mode, musik, dan berbagai macam aktivitas sosial yang menyolok mata. Penampilan Kogal dapat dideskripsikan sebagai berikut; menggunakan sepatu hak tinggi-tebal, rok pendek, makeup tebal, rambut berwarna (biasanya pirang atau coklat), kulit kecoklatan (akibat berjemur di bawah terik sinar matahari), dan berbagai macam aksesoris dari desainer. Apabila mereka sedang mengenakan seragam sekolah, ternyata juga dalam bentuk rok pendek dan disertai dengan kaus kaki longgar (baggy socks) yang tingginya sampai lutut.

Kogal memiliki banyak aktivitas dan sifatnya yang sangat menonjol dapat dilihat dari gaya hidup yang diutamakan untuk memiliki barang-barang baru. Mereka berlomba-lomba untuk menjadi ’pembeli yang pertama’ dalam hal teknologi hp di Jepang, serta keinginanya untuk membeli berbagai macam pakaian seperti selendang merk Burberry dan tas tangan merk Louis Vuitton, sehingga Kogal cenderung menghabiskan banyak waktu luangnya untuk berbelanja (dengan pendapatan orangtua-nya).

Shibuya Style
Shibuya berbeda daerah dengan Harajuku, di area inipun dianggap pusat mode Jepang. Disini para anak muda lebih banyak berfashion ala Kogal atau mirip dengan model-model catwalk namun terlihat banyak berlalu-lalang di jalanan. Kalau kamu kesini, kamu pasti berpikir area ini seperti area fashion show. ^^

---------------------------------------------------

Kesimpulan
Mau ber-harajuku-an? Takut gak cocok? Takut gak mirip? Jangan kuatir karena tidak ada batasan khusus dalam ber-harajuku. Asal berani tampil, berani berekspresi, dan yang terpenting... Berani tampil BEDA, sebeda-bedanya! Selamat ber-Harajukuan :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar